Penyakit kusta adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium leprae. Penyakit
ini dapat menyerang kulit, system saraf perifer, selaput lendir pada saluran
pernapasan atas, dan mata. Jika penyakit kusta menyerang saraf, maka akan
mengakibatkan seseorang mati rasa atau kebas.
Penyakit kusta sering
juga disebut lepra, dan memiliki nama lain yaitu morbun Hansen. Mycobacterium
leprae yang menjadi penyebab kusta memerlukan waktu 6 bulan hingga 40 tahun
untuk berkembang didalam tubuh manusia, dan bisa saja gejala dari bakteri itu
baru muncul setelah 2 sampai 10 tahun setelah menginfeksi.
Penyakit kusta terbagi
menjadi 2 kategori, yaitu kusta kering (pausi basiler) dan kusta basah (multi
basiler). Kusta kering atau pausi basiler biasanya memiliki gejala mirip panu yaitu
bercak putih kering yang muncul tidak hanya di satu tempat. Sedangkan kusta
basah atau multi basiler memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan kusta
kering namun dengan tepian yang berwarna kemerahan.
Ciri penyakit kusta
yang paling mendasar adalah kurang rasa atau mati rasa sama sekali pada area
kulit yang menampakkan bercak. Kulit mereka pun sangat kering. Hal inilah yang
menyebabkan penderita kusta jika dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan saraf
sehingga mereka tidak merasakan sakit walaupun jari mereka terputus.
Penyakit kusta dapat
menular saat ada kontak melalui kulit yang terluka. Bila kulit penderita kusta
menempel pada orang lain, maka penyakit itu akan menular. Penyakit kusta dapat
menyasar semua usia, baik tua maupun muda, baik laki-laki maupun perempuan.
Tetapi, anak - anaklah yang paling rentan terinfeksi kusta, karena system pertahanan
tubuhnya belum berkembang dengan baik.
Penyakit kusta sulit
terdeteksi karena ketika seseorang terinfeksi oleh mycobacterium leprae, orang
tersebut tidak langsung sakit, tetapi baru dapat terasa setelah beberapa tahun
sesudah terinfeksi. Bisa jadi penularannya saat masa kanak-kanak dan munculnya
saat sudah dewasa.
Tanda-tanda penyakit
kusta sangat beragam, namun hal ini dapat diketahui dengan melihat tanda fisik
pada tubuh, seperti tampak bercak putih seperti panu, tidak mengeluarkan
keringat, tidak ditumbuhi bulu, dan mati rasa.
Orang yang telah
terdiagnosa mengidap kusta, biasanya akan diberikan kombinasi antibiotic
(MDT/Multi Drugs Theraphy) sebagai langkah pengobatan selama 6 bulan sampai 2
tahun. Prinsip MDT dapat memperpendek masa pengobtatan, memutuskan mata rantai
penularan kusta, dan mencegah terjadinya kecacatan sebelum pengobatan. Obat
kusta diresepkan berdasarkan jenis kusta untuk menentukan jenis, dosis antibiotic,
dan durasi pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter.
Menggunakan antibiotic
secara bersamaan dalam satu waktu juga ditujukan agar bakteri tidak kebal
terhadap obat-obat yang diberikan, dengan harapan agar penyakit kusta dapat
disembuhkan dengan cepat.
Tips Mencegah Penyakit Kusta
- Pengobatan sejak dini dan teratur. Apabila penyakit kusta telah terdeteksi dan diobati pada masa-masa awal terjadinya infeksi, maka penderita berpeluang besar untuk sembuh dari penyakit kusta.
- Hindari atau kurangi kontak fisik dengan durasi yang lama dengan penderita kusta.
- Meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan.
- Selalu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara rajin berolahraga dan makan makanan yang bergizi tinggi.
- Jangan bertukar pakaian dengan penderita kusta, karena bakteri dapat ditemukan pada kelenjar keringat.
- Untuk penderita kusta type Multi Basiler, jangan meludah sembarangan, karena bakteri masih dapat hidup selama beberapa hari di udara terbuka.
Semoga informasi ini
dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi
antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan
lupa follow akun sosial media kami di: